Sunday, March 3, 2019

CARA MEMBUAT GAMBAR SIGER PADA COREL DRAW

CARA MEMBUAT GAMBAR SIGER PADA COREL DRAW

hallo kawan kawan semua!! apa kabar ?
kali ini saya akan berbagi tentang cara nembuat gambar siger menggunakan corel draw ,
yuk simak tutorialnya !!

Langkah langkah membuat siger pada corel draw adalah sebagai berikut :


   1. Pilih tool free hand

22.       Kemudian kita gunakan alat bantu penggaris untuk memudahkan kita dalam menggambar ,cara menampilkannya dengan menyeret bagian ruler ke area kerja.


33.       Kemudian kita membuat sketsa terlebih dahulu seperti pada gambar ,dengan menggunakan free hand tool  yang sudah kita pilih tadi.


44.       Setelah kita membuat sketsa,kita pilih shape tool yang berfungsi untuk melengkungkan bagian garis, kemudian kita pilih titik line/garis yang ingin kita lengkungkan ,kemudian pilih convert to curves .


55.       sekarang tinggal melengkungkan bagian yang perlu di lengkungkan supaya terlihat lebih seperti gambar siger.

66.       maka hasilnya akan seperti pada gambar


77.       klik kanan pada gambar kemudian kitapilih copy

88.       kemudian klik kanan di area kerja yang kosong kemudian pilih paste.

99.       pilih mirror horizontal

110.   gese rgambarseperti di bawah ini

111.   seleksi bagian gambar kiri dan kanan ,kemudian pilih weld untuk menyatukan kedua gambar

112.   lalu untuk mewarnai pilih tool smart fill ,kemudian pilih warna dan klik di bagian dalam siger.

113.   setelah di export maka hasilnya akan seperti di bawah ini.




114.   selesai

Monday, February 18, 2019

Program Menampilkan Perkalian bilangan dengan looping di C++

assalamualaikum wr.wb

hallo guys ,selamat datang di blog saya yang sederhana  ini tapi mudah mudahan bermanfaat . ini adalah blog pertama saya jika ada ada kesalahpahaman mohon untuk di koreksi, semoga bermanfaat

postingan kali ini kita  membuat program menampilkan perkalian bilangan  dengan metode looping menggunakan bahasa pemrograman C++  dan dengan menggunakan aplikasi Codeblock atau sejenisnya. Dalam membuat sebuah program tentunya kita terlebih dahulu mengetahui algoritmanya atau urutan penyelesaian masalah dari program yang akan kita buat dan selanjutnya kita menuliskan kode scriptnya untuk mendeklarasikan dari algoritma tadi kebahasa pemrograman yang akan kita digunakan.Ini adalah contoh program sederhana pengulangan untuk pemula.

kode script 

Berikut contoh kode program Menampilkan Perkalian bilangan dengan looping :

#include <iostream>

using namespace std;

int main()

    {

    int i,n,batas=10,jumlah;

    cout<<"program menampilkan perkalian bilanagan"<<endl;

    cout<<"======================================"<<endl;  

    cout<<"Bilangan yang akan dikalikan : ";

    cin>>n;

    cout<<"======================================"<<endl;

    cout<<"Menampilkan Hasil Perkalian :"<<endl;

    for(i=0;i<=batas;i++)

    {

    jumlah=i*n;

    cout<<i<<"*"<<n<<"="<<jumlah<<endl;

    }  

 return 0;

}


Rendering 

Kemudian kita build ,maka kita di perintahkan untuk memasukan bilangan untuk perkaliannya.
hasil tampilannya akan seperti pada gambar :


sekian , semoga bermanfaat.

Sunday, February 17, 2019

Program Nilai Indexs Mahasiswa di c# belajar algoritma

assalamualaikum wr.wb
hallo guys ,selamat datang di blog saya yang sederhana  ini tapi mudah mudahan bermanfaat .
Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan sebuah program tentang membuat program nilai indexs mahasiswa pada c#.kali ini saya membuatnya menggunakan console.

aplikasi yang saya gunakan saat ini  visual studio c# 2012. Dalam membuat sebuah program tentunya kita terlebih dahulu mengetahui algoritmanya atau urutan penyelesaian masalah dari program yang akan kita buat dan selanjutnya kita menuliskan kode scriptnya untuk mendeklarasikan dari algoritma tadi kebahasa pemrograman yang akan kita digunakan.

kode scripnya :

using System;
using System.Collections.Generic;
using System.Text;

namespace ConsoleApplication2
{
    class Program
    {
        static void Main(string[] args)
        {
            string ulang;
             do
        {
            string nama,kuliah,nilaimutu;
            int quis1,quis2, uap, uts,tugas, uas,nilaiakhir,npm,nilaiquis;
            Console.WriteLine("===========MASUKAN DAFTAR NILAI==========");
            Console.WriteLine("");
            Console.Write("Nama         : ");
            nama = Console.ReadLine();
            Console.Write("NPM          : ");
            npm = int.Parse(Console.ReadLine());
            Console.Write("MATA KULIAH  : ");
            kuliah =Console.ReadLine();
            Console.Write("Nilai quis 1 : ");
            quis1 = int.Parse(Console.ReadLine());
            Console.Write("Nilai quis 2 : ");
            quis2 = int.Parse(Console.ReadLine());
            Console.Write("Nilai tugas  : ");
            tugas = int.Parse(Console.ReadLine());
            Console.Write("Nilai uts    : ");
            uts = int.Parse(Console.ReadLine());
            Console.Write("Nilai uap    : ");
            uap = int.Parse(Console.ReadLine());
            Console.Write("Nilai uas    : ");
            uas = int.Parse(Console.ReadLine());
            Console.WriteLine("");
            Console.WriteLine("===========HASIL DAFTAR NILAI==========");
            Console.WriteLine("");
            Console.WriteLine("Nama               : " + nama);
            Console.WriteLine("NPM                : " + npm);
            Console.WriteLine("MATA KULIAH        : " + kuliah);
            nilaiquis = (quis1 + quis2) / 2;
            Console.WriteLine("Rerata nilai quis  : " + nilaiquis);
            Console.WriteLine("Nilai uts          : " + uts);
            Console.WriteLine("Nilai uap          : " + uap);
            Console.WriteLine("Nilai uas          : " + uas);
            nilaiakhir = (nilaiquis * 15 / 100) + (tugas * 10 / 100) + (uts * 25 / 100) +    (uas * 25 / 100) + (uap * 25 / 100);
            Console.WriteLine("nilai akhir        : " + nilaiakhir);

            if (nilaiakhir >= 80)
                nilaimutu = "A";
            else if  (nilaiakhir >= 70 && nilaiakhir < 80)
                nilaimutu = "B";
            else if  (nilaiakhir >= 60 && nilaiakhir < 70)
                nilaimutu = "C";
            else if (nilaiakhir >= 50 && nilaiakhir < 60)
                nilaimutu = "D";
            else
                nilaimutu = "E";
             Console.WriteLine("huruf mutu         : {0}",nilaimutu );
             Console.WriteLine("");
             Console.WriteLine("apakah ingin mengulang (y/n)");
             
             ulang = Console.ReadLine();
        }
             while (ulang == "y");

            Console.ReadLine();



        }
    }
}

hasil outputnya adalah sebagai berikut :


Program Membuat Form input dan Menampilkannya di c#

assalamualaikum wr.wb
hallo guys ,selamat datang di blog saya yang sederhana  ini tapi mudah mudahan bermanfaat .
Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan sebuah program tentang membuat form dan menampilkannya  pada c# .kali ini saya tidak membuatnya menggunakan console tetapi dengan tampilan GUI /FORM.

aplikasi yang saya gunakan saat ini  visual studio c# 2012.Dalam membuat sebuah program tentunya kita terlebih dahulu mengetahui algoritmanya atau urutan penyelesaian masalah dari program yang akan kita buat dan selanjutnya kita menuliskan kode scriptnya untuk mendeklarasikan dari algoritma tadi kebahasa pemrograman yang akan kita digunakan.

kode scriptnya :

using System;
using System.Collections.Generic;
using System.ComponentModel;
using System.Data;
using System.Drawing;
using System.Linq;
using System.Text;
using System.Threading.Tasks;
using System.Windows.Forms;

namespace uts_1
{
    public partial class Form1 : Form
    {
        private List daftarform = new List();
        public Form1()
        {
            InitializeComponent();
        }

        private void label3_Click(object sender, EventArgs e)
        {

        }

        private void close_Click(object sender, EventArgs e)
        {
            Form1.ActiveForm.Close();
        }

        private void save_Click(object sender, EventArgs e)
        {
            daftarform.Add(teksnama.Text);
            teksnama.Clear();
            teksnama.Focus();
            daftarform.Add(npm.Text);
            npm.Clear();
            npm.Focus();
            daftarform.Add(ps.Text);
            ps.Clear();
            ps.Focus();
        }

        private void clear_Click(object sender, EventArgs e)
        {
            kotaklist.Items.Clear();
        }

        private void tampill_Click(object sender, EventArgs e)
        {
            kotaklist.Items.Clear();
            foreach (string strNama in daftarform)
                kotaklist.Items.Add(strNama);
        }
    }
}

hasil dari formnya adalah :


Friday, February 15, 2019

FORMULA dan FUNGSI SEDERHANA DALAM MICROSOFT EXCEL

Hallo kawan-kawan Manajemen Informatika POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG  ,   
apa kabar ?postingan kali ini kita membahas macam macam formula pada Microsoft excel  ,utuk lebih jelasnya yuk simak artikel di bawah ini .

Microsoft Excel adalah sebuah program dari Microsoft Office yang mempunyai fungsi pengolah data  berupa perhitungan atau grafik. Hingga saat ini, Microsoft Excel menjadi salah satu program spreadsheet terpopuler dan dipergunakan oleh berbagai kalangan, baik di platform Windows maupun Mac OS.

FUNGSI

Microsoft Excel ini memiliki banyak fungsi dan kegunaan diantaranya yaitu :
  1. Untuk membuat laporan keuangan akuntansi.
  2. Untuk keperluan administrasi sebuah instansi.
  3. Untuk mengurutkan beragam data baik pengolah angka maupun kata.
  4. Untuk melakukan perhitungan otomatis dengan menggunakan rumus dan logika.

FORMULA dan FUNGSI SEDERHANA DALAMMICROSOFT EXCEL




1. FUNGSI MATEMATIK



FUNGSI MATEMATIK
BENTUK PENULISAN FUNGSI
KEGUNAAN
ABS
=ABS (angka)
Digunakan untuk menentukan harga absolut (mutlak) dari suatu bilangan/nilai/angka dari suatu sel.Contoh:
=ABS(-15) : memberikan nilai 15
=ABS(-2) : memberikan nilai 2
=ABS(20) : memberikan nilai 20
=ABS(A2) : memberikan nilai mutlak dari harga di sel A2

ROUND
=ROUND (angka;angka_digit)
Untuk menentukan pembulatan suatu bilangan sesuai dengan angka desimal yang ditentukan atau membulatkan angka hingga ke jumlah digit yang diinginkan.Contoh:
=ROUND(22.3333;1) : memberikan nilai 22.3
=ROUND(23.44444;3) : memberikan nilai 23.444
=ROUND(12345.67;0) : memberikan nilai 12345
=ROUND(12345.67;-1) : memberikan nilai 12350
=ROUND(12345.67;-2) : memberikan nilai 12300
=ROUND(B5;4) dengan B5 = 123.456789 maka akan memberikan nilai 123.4567
INT
=INT (angka)
Untuk menentukan nilai pembulatan, sedang bilangan di belakang titik desimal tak dihiraukan.Contoh:
=INT(8.8) : memberikan nilai 8
=INT(12.33311) : memberikan nilai 12
MOD
=MOD (angka;pembagi)
Untuk menentukan nilai sisa hasil pembagian.Contoh:
=MOD(20;3) : memberikan nilai 2, artinya jika 20 dibagi 3 maka sisanya 2.
=MOD(15;4) : memberikan nilai 3
=MOD(5;2) : memberikan nilai 1
SQRT
=SQRT (angka)
Untuk menentukan akar kuadrat suatu bilangan.Contoh:
=SQRT(25) : memberikan nilai 5
=SQRT(A2) : memberikan nilai 6 jika sel A2 berisi angka 36



2. FUNGSI STATISTIK


FUNGSI STATISTIK
BENTUK PENULISAN FUNGSI
KEGUNAAN
SUM
=SUM(list atau range)
Digunakan untuk menjumlahkan data dalam suatu list (daftar) atau range.Contoh:
=SUM(33;21;77;81) : menjumlahkan angka – angka yang terdapat dalam list (33, 21, 77, dan 81)
COUNT
=COUNT(list atau range)
Untuk menentukan jumlah sel yang berisi data atau menghitung banyaknya data dalam list atau range.Contoh:
=COUNT(C5;C10) : memberikan nilai 2
CountA
=COUNTA(list atau range)
Rumus untuk menghitung banyaknya data( hanya data) pada sebuah barisan cell. Hampir sama dengan Count tetapi bedanya di angka dan data saja.
Rumusnya: =COUNTA(B3:B6)
Countif
=COUNTIF (Range, criteria)
Menghitung banyaknya data dengan kriteria tertentu,misalnya banyak data dalam sebuah range  ada berapa kata/sel yang sama, bisa dia berupa Nama yang sama,   angka yang sama dan lain sebagai nya. maka kita dapat menentukann ada berapa banyak sel tersebut.
Maka rumusnya =countif(D3:D6;1)

PERHATIAN : PADA COUNTIF UNTUK KRITERIA ADA 2 JENIS YANG PERTAMA KRITERIA BERUPA ANGKA DAN KRITERIA BERUPA HURUF, CONTOH DIATAS KRITERIA BERUPA ANGKA DAN JIKA KRITERIA BERUPA HURUF MAKA ANDA HARUS MENGGUNAKAN TANDA PETIK DUA

AVERAGE
=AVERAGE(list atau range)
Untuk merata – ratakan data dalam list atau range (untuk menghitung nilai rata – rata dari sekumpulan data).Contoh:
=AVERAGE(C5;C10) : memberikan nilai 224.000 jika nilai C5 = 251.000 dan C10 = 197.000
MAX
=MAX(list atau range)
Untuk menentukan nilai maksimum (terbesar) data dalam suatu list atau range.Contoh:
=MAX(B5:B10) : MEMBERIKAN NILAI 17 jika sel B5 hingga sel B10 terdiri dari angka 15, 12, 17, 11, 14, dan 13
MIN
=MIN(list atau range)
Untuk menentukan nilai minimum (terkecil) data dalam suatu list atau range.Contoh:
-MIN(B5:B10) : memberikan nilai 11 jika sel B5 hingga sel B10 terdiri dari angka 15, 12, 17, 11, 14, dan 13

Sekian postingan kali ini semoga bermanfaat ,terimakasih.

Thursday, February 14, 2019

RINGKASAN PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF,INGKARAN,KONJUNGSI,DISJUNGSI


1.      LOGIKA INDUKTIF


Logika induktif adalah cara kerja ilmu pengetahuan yang bertolak dari sejumlah proposisi tunggal atau partikular tertentu untuk menarik kesimpulan umum tertentu.
Atas dasar fakta dirumuskan kesimpulan umum Kesimpulan adalah generilasis fakta yang memperlihatkan kesamaan Kesimpulan umum harus bisa dianggap sementara
Ciri dasar penalaran induktif selalu tidak lengkap penalaran Induktif tidak dinilai sebagai valid, tapi berdasarkan probabilita (kemungkinan).

Cara Penalaran InduktifProses induksi mulai berdasarkan kejadian-kejadian, gejala partikular.Penal induksi aalah proses penalaran berdasarkan pengertian partikular/ premis untuk menghasilkan pengertian umum/ kesimpulan.

Tiga Ciri Penalaran Induktif:
1.    Premis penal induktif adalah proposisi empiris yang ditangkap indera
2.   Kesimpulan dalam penalaran induksi lebih luas daripada apa yang dinyatakan dalam premis.

3.  Meski kesimpulan tidak mengikat, tapi manusia menerimanya. Jadi konklusi induksi punya kredibilitas rasional (probabilitas).

Generalisasi Induktif Adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas gejala dengan sifat tertentu untuk menarik kesimpulan tentang semua.
Prinsip : Apa yang terjadi beberapa kali dalam kondisi tertentu diharapkan akan selalu terjadi bila kondisi yang sama terpenuhi
Tiga Syarat Membuat Generelasasi:
-Tidak terbatas secara numerik
-Tidak terbatas secara spasio temporal, harus berlaku di mana saja.
-Dapat dijadikan dasar pengandaian.

Analogi Induktif: Terjadi apabila selalu memperhatikan kesamaan. Proses penalaran untuk menarik kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran gejala khusus yang lain yang punya sifat esensial yang sama.  Kesimpulan bersifat khusus.
Contoh:
Premis 1       : ikan 1 bernafas dengan insang.
       Premis 2       : ikan 2 bernafas dengan insang.
       Premis 3       : ikan 3 bernafas dengan insang.
       Premis 4       : ikan 4 bernafas dengan insang.
       Premis 5       : ikan 5 bernafas dengan insang.
       Kesimpulan  : Semua ikan  bernafas dengan insang .

.



Jadi, analogi induktif menarik kesimpulan berdasarkan persamaan.
Konklusinya berupa proposisi universal. Penalaran induktif, konklusinya lebih luas daripada premis-premis. 


2.         LOGIKA DEDUKTIF

Pengertian logika deduktif adalah ‘sistem penalaran yang menelaah prinsip-prinsip penyimpulan yang sah berdasarkan bentuknya (form) serta kesimpulan yang dihasilkan sebagai kemestian yang diturunkan dari pangkal pikiran yang jernih atau sehat’. Atau logika deduktif adalah ‘suatu ilmu yang mempelajari asas-asas atau hokum-hukum dalam berfikirm hokum-hukum tersebut harus ditaati supaya pola berfikirnya benar dan mencapai kebenaran.
Dalam kajian logika deduktif, secara umum macam-macam definisi dibedakan menjadi tiga, yaitu:
·         Definisi nominalis, yaitu ‘definisi yang menjelaskan sebuah istilah’. Definisi nominalis dibedakan menjadi tiga, yaitu:
(1). definisi sinonim, yaitu penjelasan dengan memberi arti persamaan dari istilah yang didefinisikan. Contoh: Valid adalah ‘sahih’; Sawah-ladang adalah ‘lahan pertanian terbuka’, Universitas adalah lembaga pendidikan tinggi tempat mendidik mahasiswa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi; dan sebagainya;
(2). definisi simbolik, yaitu penjelasan dengan memberikan persamaan dari istilah berbentuk simbol-simbol. Contoh, ( p => q ) = df – ( p Λ – q ), di baca, Jika p maka q, didefinisikan non (p dan non q)
(3).definisi etimologis, yaitu penjelasan istilah dengan memberikan uraian asal usul istilah atau kata tersebut. Contoh. pengertian kata ‘filsafat’ berasal dari bahwa Yunani terdiri dari kata ‘philein’ yang berarti cinta dan ‘sophia’ yang berarti kebijaksanaan, dan sebagainya.
·         Definisi realis, yaitu ‘penjelasan tentang sesuatu atau hal yang ditandai oleh suatu istilah’. Definisi realis dibedakan menjadi dua, yaitu:
(1) definisi essensial, yaitu penjelasan dengan cara menguraikan bagian penting atau mendasar tentang sesuatu hal yang didefinisikan. Contoh, definisi ‘manusia’, adalah makhluk yang mempunyai unsur jasad, jiwa dan ruh; Definisi ‘nilai’, adalah sesuatu yang diagungkan atau dijadikan pedoman hidup.
(2) definisi deskriptif, yaitu penjelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat atau ciri-ciri yang dimiliki oleh sesuatu yang didefinisikan. Contoh, Bangsa Indonesia adalah ‘bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi dan keadilan’, dan sebagainya.

·         Definisi praktis, yaitu ‘penjelasan tentang sesuatu istilah atau kata dari segi manfaat dan tujuan yang hendak dicapai’. Contoh: (1) ‘filsafat’ adalah ‘pemikiran secara kritis, sistematis, rasional, logis, mendalam dan menyeluruh untuk mencari hakikat kebenaran’; (2) ‘Universitas atau Institut’ adalah lembaga pendidikan tinggi untuk mendidik dan mencetak sarjana yang berkualitas yang berguna bagi .
Ciri-ciri dari logika deduktif adalah:
·         Analitis
Kesimpulan daya tarik hanya dengan menganalisa proposisi-proposisi atau premis-premis yang sudah ada

·         Tautologies
Kesimpulan yang ditarik sesungguhnya secara tersirat sudah terkandung dalam premis-premisnya
·         Apirori
Kesimpulan ditarik tanpa pengamatan indrawi atau operasi kampus.
·         Argument deduktif selalu dapat nilai sahih atau tidaknya.
Penyimpulan deduktif, yaitu pengambilan kesimpulan dari prinsip atau dalil atau kaidah atau hukum menuju contoh-contoh (kesimpulan dari umum ke khusus). Contoh: (a) – Setiap agama mengakui adanya Tuhan; – Budiman pemeluk agama Islam; – Jadi, Budiman mengakui (beriman) kepada Tuhan Yang Esa; (b) – Universitas Gadjah Mada mempunyai beberapa fakultas dan program studi; – Ani mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik; – Jadi, Ani mahasiswa Prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Logika deduktif bisa berbahaya apabila salah dalam mengambil/menyusun kesimpulan.  contoh:
    Premis 1     : Semua karyawan menggunakan baju kemeja kuning
    Premis 2     : jono seorang karyawan
    Kesimpulan : jono menggunakan baju kemeja kuning

3.      
INGKARAN/NEGASI.



Operasi ini merupakan operasi uner yang dilambangkan dengan tanda "~" .atau "¬". Ingkaran pernyataan p adalah ~p atau dibaca "tidak benar bahwa p" atau "non p" atau "negasi dari p".

Contoh (1)
p  : soekarno presiden pertama indonesia
~p:  soekarno bukan presiden pertama indonesia. 

Contoh (2)
  q :   2 > 5 
~q : tidak benar bahwa 2 > 5 


Tabel kebenaran ingkaran:

4.      KALIMAT YANG MEMILIKI NILAI KEBENARAN “BENAR DAN SALAH”


Nilai kebenaran suatu proposisi/pernyataan/kalimat hanya ada 2, yaitu :
Benar (B) / True (T) / 1 jika kalimat memiliki logika yang benar/logis, dan
Salah (S) / False (F) / 0 jika kalimat memiliki logika yang salah / tidak logis.

           
Contoh 1 :

            p: Anda orang yang suka menabung (B)
q: Anda suka berfoya foya (S)



5.         KONJUNGSI


Dua pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan meggunakan kata hubung “dan” untuk membentuk suatu pernyataan majemuk yang disebut konjungsi dari pernyataan p dan q. Konjungsi dari pernyataan p dan q dinyatakan dengan:

 q dibaca “ p dan q”.

Contoh:

1.       p : Jakarta adalah Ibukota Indonesia.

q : Jakarta terletak di pulau Jawa.

 q : Jakarta adalah Ibukota Indonesia dan terletak di pulau Jawa.

2.      P : laptop tiba-tiba mati
Q : laptop tidak ada batraynya
P   q : laptop tiba-tiba mati dan laptop tidak ada batraynya


Nilai Kebenaran
Jika p bernilai benar dan q bernilai benar maka p  q bernilai benar. Jika salah satu pernyataan bernilai salah maka p  q bernilai salah.

TABEL KEBENARAN:
P
Q
P   Q
B
B
B
B
S
S
S
B
S
S
S
S

6.       DISJUNGSI


Dua pernyataan p dan q dapat digabung dengan menggunakan kata hubung “atau” untuk membentuk sebuah pernyataan baru. Pernyataan majemuk ini disebut dengan disjungsi. Disjungsi dari pernyataan p dan q ditulis “p  q” dan dibaca “p disjungsi q atau “p atau q”.

Dalam kehidupan sehari-hari kata “atau” berarti salah satu atau kedua-duanya, dapat pula salah satu tetapi tidak kedua-duanya.

Contoh:

1.                            p : 5 merupakan bilangan ganjil

q : Kalimantan adalah pulau terbesar di Indonesia

 q: 5 merupakan bilangan ganjil atau Kalimantan adalah pulau terbesar di

Indonesia.
2.                       p : Dua garis saling sejajar

q : Dua garis saling berpotongan

 q : Dua garis saling sejajar atau saling berpotongan.

Nilai kebenaran pernyataan majemuk disjungsi dari dua pernyataan p dan q

ditentukan sebagai berikut:

Nilai Kebenaran

Jika p bernilai benar dan q bernilai benar atau p dan q kedua-duanya benar maka p  q bernilai benar. Jika tidak demikian maka p  q bernilai salah. Dengan kata lain disjungsi dari dua pernyataan salah hanya jika kedua komponennya salah.



TABEL KEBENARAN:
P
Q
Pvq
B
B
B
B
S
B
S
B
B
S
S
S


7.      DISJUNGSI INKLUSIF


adalah jika p dan q merupakan dua buah per-nyataan maka "p  q" bernilai benar (B) jika p dan q keduanya bernilai benar, atau salah satu bernilai salah, sebaliknya "p  q" bernilai salah (S) jika keduanya bernilai salah.
Contoh:
p: Pak Budi orang kaya.
q: Pak Budi rajin bekerja.
p 
 q: Pak Budi orang kaya atau rajin bekerja.

Di sini mempunyai dua pengertian:
(1) Pak Budi orang kaya saja atau rajin bekerja saja tetapi tidak keduanya.
(2) Pak Budi orang kaya saja atau rajin bekerja saja tetapi mungkin juga keduanya.

Tabel nilai kebenaran disjungsi inklusif sebagai berikut:



8.      DISJUNGSI EKSKLUSIF


Artinya Disjungsi p dengan q bernilai benar hanya jika salah satu proposisi atomic nya benar (tapi bukan keduanya).
Contoh :          “Pemenang lomba mendapat hadiah berupa BB atau IPAD”
Kata “atau” pada disjungsi di atas digunakan secara eksklusif. Artinya, hadiah yang dapat dibawa pulang oleh pemenang hanya salah satu dari BB atau IPAD tetapi tidak bisa keduanya.
Khusus untuk disjungsi ini,  kita gunakan operator logika xor

Tabel kebenaran untuk operasi eksklusif or dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

P
Q
P(+)q
B
B
S
B
S
B
S
B
B
S
S
S